Jumat, 04 Januari 2013

KOMPLEN


Buat karibku di Komunitas Pakampong Tulen (KOMPLEN) Bantaeng.
Secarik surat untukmu, menjelang usiamu yang ketujuh, 27 Desermber 2012.

Di usiamu yang ketujuh, aku sangat memahami, mengerti dan mengetahui, bahwa kalian tidaklah memiliki berlaksa biji batumerah, bergunung sak semen, dan berpulau pasir, buat membangun gedung-gedung, sebagai citra kemajuan raga di negeri ini.


Kalian hanya p
unya gendang, seruling, jimbe, gitar, pui-pui, biola dan kata-kata, untuk membangun jiwa negeri ini.

Dari persetubuhan alat-alat dan kata-kata kalianlah, memuncratkan harmoni bunyi, tembang-tembang puitis yang haromonis, mantra-mantra monolog yang menohok gerombolan pencoleng negeri.

Bunyi dan kata, mampu membunuh kehidupan jiwa, namun sekaligus bisa membangkitkan gairah jiwa kehidupan.

Maka semburkanlah bunyi yang indah dan tutur kata yang santun, agar jiwa kehidupan menyala dan kehidupan jiwa menghiasi negeri ini. Sebab, negeri ini sudah lelah dan tertatih-tatih dalam lesunya hidup berkebudayaan.

Negeri yang sudah lesu kehidupan budayanya, mengalamatkan sakit jiwa yang kronis. Hanya kematian masyarakat yang pasti, di langkah berikutnya.

0 komentar:

Posting Komentar