Dari jejak yang kau
tinggalkan, dari lukisan yang kau torehkan di cakrawala, kutahu sudah arahmu.
Dari bait-bait yang
kau puisikan, dari tembang yang kau lagukan, kuraba sudah inginmu.
Dari kata yang kau
jadikan kalimat, dari makna yang kau ikat, kuyakin sudah, kemana kau akan
berlabuh.
Aku memang keliru,
karena telah menawarkan cahaya lilin di siang teriknya matahari. Aku memang
salah, sebab telah kutawarkan sampan saat kapal pesiar sementara memandumu
mengarungi samudera nan luas.
Sinar teriknya
cahaya matahari telah menawanmu, sehingga cahaya lilin engkau tidak butuhkan.
Megahnya kapal pesiar telah memesonamu, sehingga sampan pun kau tampik.
Setelah kegelapan
tiba dan kapal pesiar pun karam, barulah engkau mulai bertanya, kemana gerangan
lilin dan sampan itu?
0 komentar:
Posting Komentar