Kamis, 03 Januari 2013

SESAL




Dari jejak yang kau tinggalkan, dari lukisan yang kau torehkan di cakrawala, kutahu sudah arahmu.
Dari bait-bait yang kau puisikan, dari tembang yang kau lagukan, kuraba sudah inginmu.
Dari kata yang kau jadikan kalimat, dari makna yang kau ikat, kuyakin sudah, kemana kau akan berlabuh.

Aku memang keliru, karena telah menawarkan cahaya lilin di siang teriknya matahari. Aku memang salah, sebab telah kutawarkan sampan saat kapal pesiar sementara memandumu mengarungi samudera nan luas.

Sinar teriknya cahaya matahari telah menawanmu, sehingga cahaya lilin engkau tidak butuhkan. Megahnya kapal pesiar telah memesonamu, sehingga sampan pun kau tampik.

Setelah kegelapan tiba dan kapal pesiar pun karam, barulah engkau mulai bertanya, kemana gerangan lilin dan sampan itu?

0 komentar:

Posting Komentar