Dalam suatu
perjamuan, senantiasa ada kobokan.
Ketika orang mau
bersantap, maka ia mencuci tangannya di kobokan, guna menghilangkan kotoran.
Demikian pula
setelah bersantap, pun tangan yang kotor dicuci, lewat kobokan.
Kobokan hanya
melayani, berfungsi sebagai pembersih, menampung kotoran.
Bahkan disaat
perabot perjamuan dicuci, maka kobokan pun giliran terakhir.
Dan itu berarti,
kobokan telah bersetubuh dengan kotoran.
Akan halnya
dengan perjamuan di dunia sosial, selalu ada yang jadi “kobokan”.
Sebab memang
manusia lebih suka “cuci tangan”, guna menimpakan kesalahannya pada orang lain.
Menjadikan orang
lain sebagai kobokannya.
0 komentar:
Posting Komentar