Di menara maya, ia selalu berkhotbah, tentang segala macam persoalan hidup dan kehidupan yang rumit.
Didedahkannya tentang negerinya yang karut-marut, pemimpinnya yang tidak becus,
rakyatnya yang tidak kritis, birokratnya yang korup.
Mungkin saja semua isi khotbah-celoteh itu benar adanya. Tetapi, seorang jamaah
menginterupsi: " Lalu apa yang telah engkau lakukan wahai sang
Pengkhotbah?"
Aku sendiri sebenarnya sependapat dengan jamaah itu, lalu kutambahkan: "
selain mempromosikan diri?"
Aku sudah lelah untuk menyimak isi khotbahmu, sudah ngantuk untuk mendengar isi
celotehmu.
Karena engkau hanya mengucapkannya lewat mulut, maka khotbahmu, hanya sampai di telinga, tidak lebih dari selarik celoteh.
Karena engkau hanya mengucapkannya lewat mulut, maka khotbahmu, hanya sampai di telinga, tidak lebih dari selarik celoteh.
Sekiranya engkau mengungkapkannya dari isi hatimu yang paling dalam, dan
dimanifestasikan lewat usaha, maka kami akan mengambil hikmah-manfaat dari
khotbahmu itu.
0 komentar:
Posting Komentar